Keandalan daya merupakan faktor utama dalam operasional data center. Gangguan listrik yang terjadi meskipun hanya dalam hitungan detik dapat menyebabkan kerugian besar, baik dari sisi finansial maupun operasional. Oleh karena itu, sistem daya cadangan menjadi elemen kritis untuk memastikan kelangsungan operasional data center tanpa gangguan.
Artikel ini akan membahas berbagai sistem daya cadangan yang digunakan di data center, cara kerja masing-masing, serta strategi terbaik untuk meningkatkan keandalan daya.
-
Mengapa Sistem Daya Cadangan Sangat Penting di Data Center?
Data center harus beroperasi 24/7 dengan tingkat keandalan tinggi. Gangguan listrik dapat menyebabkan:
✅ Downtime yang mahal – Gangguan daya dapat menyebabkan kehilangan data, gangguan layanan, hingga kerugian finansial yang besar.
✅ Kerusakan perangkat keras – Lonjakan atau pemadaman listrik tiba-tiba dapat merusak server, storage, dan perangkat jaringan.
✅ Gangguan operasional – Layanan cloud, aplikasi, dan transaksi digital bergantung pada kestabilan daya.
Sistem daya cadangan memastikan data center tetap beroperasi meskipun terjadi pemadaman listrik mendadak.
-
Komponen Utama Sistem Daya Cadangan di Data Center
Sistem daya cadangan terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:
- Uninterruptible Power Supply (UPS)
UPS adalah lapisan pertama dalam sistem daya cadangan yang menyediakan listrik sementara saat terjadi gangguan daya utama.
Jenis UPS yang umum digunakan di data center:
- Standby UPS – Digunakan untuk kebutuhan daya rendah, biasanya di kantor kecil atau edge data center.
- Line-Interactive UPS – Memiliki stabilizer untuk mengatasi fluktuasi daya kecil, cocok untuk server menengah.
- Online Double-Conversion UPS – UPS terbaik untuk data center besar karena mampu memberikan daya tanpa gangguan dengan efisiensi tinggi.
Keunggulan UPS dalam data center:
✔ Menyediakan daya cadangan dalam hitungan milidetik hingga beberapa menit.
✔ Melindungi perangkat dari lonjakan listrik atau gangguan tegangan.
✔ Memungkinkan transisi ke generator tanpa gangguan.
- Generator Cadangan (Backup Generator)
Generator cadangan digunakan untuk memasok daya dalam jangka waktu yang lebih lama saat listrik utama padam.
Jenis generator yang umum digunakan:
- Generator Diesel – Paling banyak digunakan karena daya tahan tinggi dan efisiensi bahan bakar.
- Generator Gas Alam – Lebih ramah lingkungan dan cocok untuk operasi jangka panjang.
- Generator Baterai (Lithium-Ion Backup Systems) – Alternatif modern dengan respons cepat dan efisiensi tinggi.
Keunggulan generator dalam data center:
✔ Memberikan daya cadangan dalam hitungan detik hingga berhari-hari.
✔ Memastikan kelangsungan operasional selama pemadaman listrik panjang.
✔ Bisa diintegrasikan dengan sistem otomatis untuk aktivasi instan.
Tips: Pastikan generator memiliki bahan bakar cadangan yang cukup dan diuji secara berkala agar siap digunakan kapan saja.
- Automatic Transfer Switch (ATS)
ATS adalah perangkat yang secara otomatis mengalihkan sumber daya dari listrik utama ke daya cadangan (UPS atau generator) saat terjadi gangguan.
Keunggulan ATS dalam data center:
✔ Memungkinkan transisi daya otomatis tanpa campur tangan manual.
✔ Mengurangi waktu downtime akibat perubahan sumber daya.
✔ Bisa dikonfigurasi untuk bekerja dengan beberapa sumber daya cadangan.
- Power Distribution Unit (PDU)
PDU berfungsi untuk mendistribusikan daya ke server, storage, dan perangkat jaringan di dalam rack.
Jenis PDU yang digunakan di data center:
- Basic PDU – Hanya menyediakan distribusi daya tanpa fitur tambahan.
- Metered PDU – Memungkinkan pemantauan konsumsi daya untuk efisiensi energi.
- Intelligent PDU – Memiliki fitur pemantauan real-time, pengaturan daya jarak jauh, dan otomatisasi pemulihan daya.
Keunggulan PDU dalam data center:
✔ Mendistribusikan daya secara merata ke semua perangkat IT.
✔ Membantu pemantauan konsumsi energi dan menghindari overload.
✔ Mendukung redundansi daya dengan multiple input sources.
-
Strategi Redundansi Daya untuk Keandalan Tinggi
Untuk memastikan keandalan daya di data center, strategi redundansi berikut dapat diterapkan:
- Dual Power Supply untuk Perangkat IT
Pastikan server, storage, dan perangkat jaringan memiliki dua sumber daya listrik dari jalur yang berbeda untuk menghindari kegagalan akibat satu sumber daya yang bermasalah.
- Konfigurasi Redundansi N+1, N+2, atau 2N
- N+1 → Memiliki satu komponen cadangan untuk setiap sistem daya utama.
- N+2 → Memiliki dua cadangan untuk setiap sistem daya utama.
- 2N (Fully Redundant) → Memiliki dua sistem daya independen untuk keandalan maksimal.
Tips: Data center Tier 3 atau Tier 4 umumnya menerapkan sistem 2N untuk memastikan uptime 99,99%.
- Monitoring dan Pemeliharaan Berkala
Lakukan pengujian berkala pada UPS, generator, ATS, dan PDU untuk memastikan sistem selalu dalam kondisi siap pakai. Gunakan perangkat pemantauan daya untuk mendeteksi masalah sebelum menyebabkan kegagalan sistem.
- Integrasi dengan Sistem Manajemen Daya Cerdas
Gunakan software manajemen daya untuk mengontrol konsumsi listrik, mendeteksi anomali, dan mengoptimalkan penggunaan daya secara otomatis.
Kesimpulan
Sistem daya cadangan adalah elemen vital dalam operasional data center untuk mencegah downtime akibat gangguan listrik. Dengan kombinasi UPS, generator cadangan, ATS, dan PDU yang tepat, serta strategi redundansi yang baik, data center dapat beroperasi dengan keandalan tinggi dan memenuhi standar uptime yang dibutuhkan oleh bisnis modern.
Melakukan pemeliharaan rutin dan menggunakan sistem pemantauan daya cerdas juga akan membantu memastikan daya selalu tersedia tanpa gangguan. hubungi kami Jasa konstruksi data center skala besar untuk Perusahaan anda.
Baca Juga : Tips Memilih Server Rack untuk Data Center Anda
Sistem Daya Cadangan Data Center untuk Keandalan Tinggi
Daya listrik yang andal adalah faktor utama dalam menjaga operasional data center tetap stabil. Gangguan daya, baik dalam hitungan detik maupun jam, dapat menyebabkan downtime yang merugikan bisnis, mengganggu layanan digital, dan bahkan menyebabkan kehilangan data. Oleh karena itu, sistem daya cadangan yang kuat sangat diperlukan untuk memastikan keandalan data center.
Artikel ini akan membahas berbagai jenis sistem daya cadangan yang digunakan di data center, strategi pengelolaannya, serta tips untuk memastikan daya tetap tersedia dalam kondisi darurat.
-
Mengapa Sistem Daya Cadangan Penting di Data Center?
Data center adalah pusat penyimpanan dan pengolahan data yang harus beroperasi 24/7 tanpa henti. Tanpa sistem daya cadangan yang andal, data center dapat mengalami:
- Downtime dan kehilangan pendapatan akibat layanan yang terganggu.
- Kerusakan perangkat keras akibat pemadaman listrik mendadak.
- Gangguan keamanan jika sistem pengawasan dan firewall mati.
- Kehilangan data jika proses penyimpanan terganggu.
Oleh karena itu, solusi daya cadangan yang andal harus diterapkan untuk menjaga operasional tetap berjalan meskipun terjadi gangguan listrik.
-
Jenis Sistem Daya Cadangan di Data Center
- Uninterruptible Power Supply (UPS)
UPS adalah sistem penyimpanan daya yang menyediakan listrik sementara saat terjadi pemadaman. UPS berfungsi sebagai jembatan sebelum generator cadangan menyala dan memberikan waktu bagi perangkat untuk shutdown dengan aman jika diperlukan.
Jenis-jenis UPS yang digunakan di data center:
- Standby UPS (Offline UPS) – Cocok untuk kebutuhan daya rendah, tetapi memiliki waktu peralihan yang lebih lama saat terjadi pemadaman.
- Line-Interactive UPS – Dapat menstabilkan tegangan listrik dengan AVR (Automatic Voltage Regulation) dan cocok untuk kantor atau edge data center.
- Online Double-Conversion UPS – UPS paling andal untuk data center karena selalu memberikan daya stabil tanpa peralihan.
Keunggulan UPS:
✅ Menyediakan daya dalam hitungan detik hingga menit saat listrik utama mati.
✅ Melindungi perangkat dari lonjakan atau penurunan tegangan.
✅ Menjaga server tetap berjalan saat terjadi gangguan singkat.
Kekurangan UPS:
❌ Kapasitas daya terbatas (biasanya hanya beberapa menit hingga puluhan menit).
❌ Memerlukan pemeliharaan berkala untuk memastikan baterai dalam kondisi baik.
- Generator Cadangan (Backup Generator)
Generator adalah sumber daya utama setelah UPS saat terjadi pemadaman listrik jangka panjang. Generator di data center umumnya menggunakan bahan bakar diesel atau gas alam.
Jenis generator yang digunakan di data center:
- Diesel Generator (Genset Diesel) – Umum digunakan karena daya tahannya tinggi dan bahan bakar lebih mudah didapatkan.
- Gas Generator – Lebih ramah lingkungan dan dapat terhubung langsung ke jaringan gas, tetapi kurang umum dibandingkan diesel.
Keunggulan generator cadangan:
✅ Dapat menyediakan daya selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari dengan suplai bahan bakar yang cukup.
✅ Kapasitas besar, mampu mendukung seluruh operasional data center.
✅ Lebih efisien dibandingkan hanya mengandalkan UPS.
Kekurangan generator cadangan:
❌ Memerlukan waktu start-up (beberapa detik hingga menit setelah pemadaman listrik).
❌ Perlu bahan bakar cadangan dan pemeliharaan berkala.
Tips penggunaan generator di data center:
✔ Pastikan kapasitas generator cukup untuk seluruh beban listrik data center.
✔ Lakukan pengujian rutin minimal sekali dalam sebulan.
✔ Sediakan bahan bakar cadangan untuk menghindari kekurangan energi saat pemadaman listrik berkepanjangan.
-
Sistem Baterai Cadangan (Battery Energy Storage System – BESS)
Sistem penyimpanan energi berbasis baterai kini semakin populer sebagai alternatif generator cadangan. Dengan teknologi lithium-ion, BESS mampu menyediakan daya cadangan lebih lama dibandingkan UPS biasa.
Keunggulan BESS:
✅ Lebih cepat aktif dibandingkan generator.
✅ Tidak bergantung pada bahan bakar.
✅ Ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi.
Kekurangan BESS:
❌ Kapasitas masih terbatas dibandingkan generator diesel.
❌ Biaya investasi awal lebih tinggi.
BESS cocok untuk data center yang ingin mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengadopsi solusi energi hijau.
-
Sumber Energi Terbarukan (Solar dan Wind Backup Systems)
Beberapa data center mulai menggunakan sumber energi terbarukan seperti panel surya (solar panel) atau turbin angin untuk mendukung daya cadangan.
Keunggulan energi terbarukan:
✅ Ramah lingkungan dan mengurangi jejak karbon.
✅ Bisa digunakan sebagai cadangan atau untuk mengurangi konsumsi listrik utama.
Kekurangan energi terbarukan:
❌ Ketergantungan pada cuaca (matahari dan angin tidak selalu tersedia).
❌ Investasi awal yang cukup tinggi.
Biasanya, sistem energi terbarukan dikombinasikan dengan baterai cadangan agar lebih efektif dalam menyediakan daya darurat.
-
Strategi Pengelolaan Sistem Daya Cadangan di Data Center
Agar sistem daya cadangan berfungsi optimal, data center perlu menerapkan strategi berikut:
- Redundansi dan Sistem N+1 atau 2N
- N+1: Memiliki satu unit cadangan untuk setiap komponen utama.
- 2N: Memiliki sistem daya cadangan yang sepenuhnya terpisah dan siap menggantikan sistem utama.
Data center dengan keandalan tinggi (Tier 3 atau Tier 4) biasanya menggunakan konfigurasi 2N atau N+1 agar tetap beroperasi meskipun terjadi kegagalan sistem utama.
- Monitoring dan Pemeliharaan Berkala
- Gunakan sistem pemantauan daya real-time untuk mendeteksi anomali sebelum terjadi gangguan.
- Lakukan pengujian UPS dan generator secara rutin untuk memastikan kinerjanya tetap optimal.
- Periksa baterai UPS secara berkala dan gantilah sebelum masa pakainya habis.
- Manajemen Beban dan Efisiensi Energi
- Gunakan server hemat energi untuk mengurangi beban daya saat terjadi pemadaman.
- Implementasikan manajemen beban otomatis untuk memprioritaskan perangkat kritis saat terjadi gangguan daya.
- Gunakan pendinginan efisien untuk mengurangi konsumsi listrik berlebih.
Kesimpulan
Sistem daya cadangan sangat penting untuk menjaga keandalan data center dan mencegah downtime akibat pemadaman listrik. Kombinasi UPS, generator, baterai cadangan, dan sumber energi terbarukan dapat memastikan data center tetap beroperasi dalam berbagai kondisi darurat.
Dengan strategi pengelolaan daya yang tepat, pemantauan berkala, dan redundansi yang baik, data center dapat beroperasi dengan keandalan tinggi (high availability) dan memberikan layanan yang stabil bagi pengguna. hubungi kami Jasa konstruksi data center skala besar untuk Perusahaan anda.
Baca Juga : Pentingnya Kabel Jaringan Berkualitas di Data Center
Sistem Daya Cadangan Data Center untuk Keandalan Tinggi
Sistem daya cadangan di data center sangat penting untuk memastikan operasional yang terus-menerus dan menghindari downtime akibat gangguan daya. Data center, yang menjadi pusat pengolahan dan penyimpanan data penting, tidak bisa berhenti beroperasi karena gangguan daya, karena itu akan berdampak besar pada bisnis dan reputasi. Oleh karena itu, memiliki sistem daya cadangan yang handal adalah suatu keharusan.
Artikel ini akan membahas tentang sistem daya cadangan yang umumnya digunakan di data center, jenis-jenisnya, dan bagaimana cara memastikan daya cadangan yang optimal untuk keandalan yang tinggi.
-
Mengapa Sistem Daya Cadangan Itu Penting di Data Center?
- Mencegah Downtime
Sistem daya yang tidak stabil atau pemadaman listrik yang tidak terduga dapat menyebabkan downtime yang berakibat fatal bagi data center. Downtime dapat mengakibatkan kerugian finansial, hilangnya data, hingga kerusakan perangkat keras. Sistem daya cadangan mencegah terjadinya hal ini dengan menyediakan sumber daya alternatif ketika terjadi pemadaman listrik.
- Menjamin Keberlanjutan Operasional
Data center beroperasi 24/7, dan gangguan daya yang berlangsung hanya beberapa detik pun bisa merusak operasional. Daya cadangan memastikan bahwa seluruh perangkat di data center tetap berjalan tanpa gangguan, bahkan jika pasokan daya utama terputus.
- Memenuhi Standar Keamanan dan Kepatuhan
Banyak industri, seperti finansial, kesehatan, dan pemerintah, memerlukan data center yang memiliki sistem daya cadangan untuk memenuhi regulasi dan standar kepatuhan. Hal ini penting untuk menjaga integritas data dan privasi pengguna.
-
Jenis-Jenis Sistem Daya Cadangan di Data Center
- Uninterruptible Power Supply (UPS)
UPS adalah perangkat yang paling umum digunakan sebagai sistem daya cadangan. UPS berfungsi untuk memberikan pasokan daya sementara ketika terjadi gangguan pasokan listrik utama, sehingga perangkat di data center tetap beroperasi tanpa gangguan.
- UPS Standby: Menyediakan daya cadangan hanya ketika terjadi pemadaman listrik. Umumnya digunakan untuk aplikasi dengan daya rendah.
- UPS Line-Interactive: Menyediakan proteksi terhadap fluktuasi tegangan dan gangguan daya.
- UPS Double Conversion: Memberikan daya yang sangat stabil dan sangat berguna untuk data center yang membutuhkan daya tanpa gangguan, bahkan dalam kondisi fluktuasi tegangan tinggi.
Tips: Pilih UPS dengan kapasitas daya yang cukup besar untuk menutupi seluruh perangkat di data center, serta perhatikan waktu cadangan yang dapat diberikan.
- Generator Diesel (DG)
Generator diesel adalah sumber daya cadangan jangka panjang yang digunakan ketika UPS tidak mampu menyediakan daya cukup lama. Generator diesel dapat menyediakan daya untuk waktu yang lebih lama (beberapa jam hingga beberapa hari) dan memastikan operasional data center tetap berjalan.
Tips: Pastikan kapasitas generator diesel cukup untuk mendukung seluruh operasi data center selama beberapa jam hingga waktu yang lebih lama jika pemulihan dari gangguan daya utama membutuhkan waktu lama.
- Sistem Baterai Cadangan (Battery Backup Systems)
Baterai cadangan atau sistem penyimpanan energi (energy storage) seperti baterai lithium-ion atau baterai berbasis timbal dapat digunakan sebagai sumber daya cadangan. Baterai ini bekerja dengan UPS untuk memberikan daya sementara selama gangguan daya, atau untuk mengisi daya generator yang lebih besar.
Tips: Pastikan sistem baterai memiliki masa pakai yang panjang dan dapat diatur untuk waktu cadangan sesuai dengan kebutuhan operasional data center.
- Sistem Daya Terbarukan (Renewable Energy Backup)
Sebagai alternatif, beberapa data center menggunakan sistem cadangan energi terbarukan, seperti panel surya atau turbin angin, yang dapat digunakan untuk menyediakan pasokan daya dalam situasi tertentu. Meskipun saat ini masih terbatas, sistem ini semakin populer sebagai upaya untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
Tips: Kombinasikan sistem energi terbarukan dengan UPS dan generator untuk memastikan keandalan daya cadangan yang lebih tinggi.
-
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Sistem Daya Cadangan
- Kapasitas Daya
Kapasitas daya yang dibutuhkan akan bergantung pada ukuran dan jenis perangkat yang ada di data center. Pastikan UPS dan generator dapat mendukung semua perangkat vital selama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan daya utama.
- Waktu Cadangan
Berapa lama sistem daya cadangan dapat bertahan sangat bergantung pada jenis perangkat yang digunakan. Waktu cadangan biasanya dihitung dalam detik atau menit untuk UPS dan dalam jam untuk generator diesel. Tentukan waktu cadangan yang cukup untuk menjaga kelangsungan operasional hingga daya utama pulih.
- Efisiensi Energi
Pilih sistem daya cadangan yang efisien dalam penggunaan energi untuk mengurangi biaya operasional dan konsumsi energi berlebih. Efisiensi energi juga berhubungan dengan pemeliharaan suhu di data center dan pengurangan beban pada sistem pendingin.
- Perawatan dan Keandalan
Pastikan sistem daya cadangan yang dipilih memiliki keandalan tinggi dan perawatan yang mudah. Lakukan pemeriksaan berkala dan pemeliharaan rutin pada UPS, generator, dan baterai cadangan untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik saat diperlukan.
- Skalabilitas
Data center yang berkembang memerlukan sistem daya cadangan yang dapat ditingkatkan kapasitasnya seiring pertumbuhan. Pilih solusi yang fleksibel dan skalabel untuk mengakomodasi ekspansi data center di masa depan.
- Strategi Manajemen Daya di Data Center
- Pemantauan Real-Time: Menggunakan perangkat monitoring untuk memantau kinerja sistem daya cadangan secara real-time sangat penting untuk mendeteksi potensi masalah sebelum terjadi kegagalan.
- Pemisahan Sumber Daya: Pastikan bahwa sistem daya cadangan tidak hanya menyediakan cadangan untuk server, tetapi juga untuk perangkat jaringan dan sistem pendingin.
- Uji Coba Berkala: Lakukan pengujian berkala terhadap sistem daya cadangan untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik. Uji daya cadangan dalam kondisi nyata atau dalam simulasi untuk mengidentifikasi potensi masalah.
-
Kesimpulan
Sistem daya cadangan yang handal sangat penting untuk menjaga keandalan dan kelangsungan operasional data center. Dengan memilih sistem daya cadangan yang tepat, seperti UPS, generator diesel, baterai cadangan, atau bahkan energi terbarukan, Anda dapat meminimalkan risiko downtime dan menjaga agar data center terus beroperasi meskipun terjadi gangguan pada pasokan daya utama.
Penting untuk mempertimbangkan faktor seperti kapasitas daya, waktu cadangan, efisiensi energi, serta pemeliharaan dan keandalan sistem. Dengan pendekatan yang tepat, data center Anda akan memiliki sistem daya cadangan yang mampu mendukung operasional dengan keandalan tinggi. hubungi kami Jasa konstruksi data center skala besar untuk Perusahaan anda.
Baca Juga : Perangkat Lunak Manajemen Data Center yang Efektif
Sistem Daya Cadangan Data Center untuk Keandalan Tinggi
Sistem daya cadangan adalah salah satu komponen paling krusial dalam menjaga keandalan dan kontinuitas operasional data center. Tanpa daya yang stabil dan cadangan yang memadai, data center dapat mengalami downtime yang merugikan bisnis, kehilangan data, atau kerusakan perangkat keras. Oleh karena itu, merancang sistem daya cadangan yang handal menjadi sangat penting untuk memastikan data center dapat beroperasi tanpa gangguan meskipun terjadi kegagalan daya.
Berikut adalah berbagai sistem daya cadangan yang digunakan dalam data center untuk memastikan keandalan tinggi:
-
Uninterruptible Power Supply (UPS)
- Apa itu UPS?
Uninterruptible Power Supply (UPS) adalah perangkat yang memberikan daya sementara saat sumber daya utama, seperti listrik dari PLN, mengalami gangguan atau terputus. UPS memungkinkan data center untuk tetap beroperasi selama beberapa menit, memberi waktu untuk sistem cadangan lainnya seperti generator untuk beroperasi.
- Jenis UPS
- Offline/Standby UPS: Biasanya digunakan untuk aplikasi rumah atau kantor kecil. UPS ini hanya aktif saat terjadi gangguan daya.
- Line-Interactive UPS: UPS ini lebih canggih, dengan kemampuan untuk mengoreksi fluktuasi tegangan tanpa bergantung pada daya cadangan.
- Online UPS: Merupakan pilihan terbaik untuk data center besar, dimana daya selalu disaring dan diperbaiki untuk menghindari gangguan, memberikan pasokan daya yang sangat stabil tanpa gangguan.
- Kelebihan UPS
- Memberikan daya cadangan dalam waktu singkat sehingga sistem dapat mati dengan aman atau mengalihkan daya ke sumber lain.
- Menyaring gangguan listrik (seperti lonjakan atau penurunan tegangan) untuk mencegah kerusakan perangkat.
- Pertimbangan Pemilihan UPS
- Kapasitas Daya: Pilih UPS yang dapat menangani total beban listrik dari semua perangkat kritis di data center.
- Autonomy Time: Pastikan UPS memiliki waktu cadangan yang cukup untuk memindahkan beban ke sistem cadangan lainnya (seperti generator).
-
Generator (Genset)
- Fungsi Generator dalam Data Center
Generator berfungsi untuk memberikan pasokan daya yang lebih lama ketika terjadi pemadaman listrik. Generator digunakan untuk menggantikan UPS dalam memberikan daya berkelanjutan dalam waktu lama, biasanya berjam-jam hingga beberapa hari, tergantung kapasitas bahan bakar yang tersedia.
- Jenis Generator
- Generator Diesel: Lebih umum digunakan di data center karena biaya operasional dan perawatannya lebih rendah. Generator diesel memiliki kapasitas besar dan dapat berjalan dalam waktu lama.
- Generator Gas: Lebih ramah lingkungan dan lebih efisien dalam jangka panjang, tetapi biasanya lebih mahal dan membutuhkan infrastruktur tambahan.
- Kelebihan Generator
- Mampu memberikan daya dalam jangka waktu panjang jika terjadi pemadaman listrik.
- Memiliki kapasitas tinggi untuk mendukung seluruh infrastruktur data center.
- Dapat diprogram untuk secara otomatis menyala dan mematikan ketika ada gangguan daya.
- Pertimbangan Pemilihan Generator
- Kapasitas Daya: Tentukan generator dengan kapasitas yang cukup untuk mendukung seluruh infrastruktur data center saat terjadi pemadaman listrik.
- Sumber Bahan Bakar: Pilih jenis generator yang paling sesuai dengan ketersediaan bahan bakar dan kebijakan lingkungan data center.
-
Sistem Pemantauan Daya (Power Monitoring System)
- Apa itu Sistem Pemantauan Daya?
Sistem pemantauan daya digunakan untuk mengawasi status pasokan daya di seluruh data center. Dengan sistem ini, operator dapat memantau kesehatan dan kinerja UPS, generator, dan distribusi daya secara real-time.
- Fitur Sistem Pemantauan Daya
- Pemantauan Tegangan dan Arus: Mengawasi tegangan dan arus listrik yang masuk dan keluar dari UPS, generator, dan distribusi daya lainnya.
- Alarm dan Notifikasi: Memberikan peringatan dini jika ada masalah seperti gangguan daya atau penurunan kinerja perangkat.
- Pemantauan Bahan Bakar Generator: Untuk memantau level bahan bakar pada generator dan memastikan pasokan tidak habis.
- Keuntungan Sistem Pemantauan Daya
- Memberikan informasi real-time untuk pengelolaan daya yang lebih efisien.
- Mengurangi risiko kegagalan daya dengan memberikan peringatan sebelum masalah besar terjadi.
-
Sistem Distribusi Daya (PDU – Power Distribution Unit)
- Fungsi PDU
PDU adalah perangkat yang mendistribusikan daya listrik dari UPS atau generator ke berbagai perangkat di data center. PDU dapat mengatur dan mengontrol aliran daya ke server dan perangkat jaringan dalam rak server.
- Jenis PDU
- Basic PDU: Hanya mendistribusikan daya tanpa kemampuan pemantauan atau pengendalian.
- Metered PDU: Memiliki meter untuk memantau penggunaan daya di level rack atau server individu.
- Switched PDU: Dapat menghidupkan atau mematikan perangkat yang terhubung melalui jaringan, memberikan kontrol lebih besar terhadap distribusi daya.
- Pertimbangan Pemilihan PDU
- Kapasitas Daya: Pastikan PDU dapat menangani kapasitas daya yang dibutuhkan oleh perangkat di rack server.
- Kemampuan Pemantauan: Pilih PDU yang memiliki kemampuan pemantauan agar lebih mudah mengidentifikasi perangkat yang mengalami masalah daya.
-
Redundansi Sistem Daya (N+1, 2N, dll.)
- Apa itu Redundansi?
Redundansi dalam sistem daya adalah prinsip untuk menambahkan komponen cadangan untuk memastikan pasokan daya tetap tersedia jika terjadi kerusakan pada komponen utama. Konfigurasi redundansi yang umum digunakan di data center adalah:
- N+1: Satu komponen cadangan untuk setiap komponen utama (misalnya, satu UPS cadangan untuk setiap UPS utama).
- 2N: Dua sistem daya utama dan dua cadangan untuk masing-masing, memberikan tingkat keandalan yang lebih tinggi.
- Keuntungan Redundansi
- Mengurangi kemungkinan downtime akibat kegagalan daya.
- Menjamin keberlanjutan operasi data center bahkan jika satu komponen gagal.
Kesimpulan
Sistem daya cadangan yang handal sangat penting untuk memastikan data center dapat beroperasi tanpa gangguan meskipun terjadi pemadaman listrik atau kegagalan komponen. Dengan mengimplementasikan UPS, generator, sistem pemantauan daya, PDU, dan redundansi daya yang tepat, Anda dapat menjaga keandalan dan kontinuitas operasional data center, serta meminimalkan risiko downtime yang dapat merugikan bisnis.