+62 822-2182-2828 info@kamajaya.co.id

Membangun data center adalah investasi besar yang memerlukan perencanaan matang dan analisis biaya yang tepat. Kesalahan dalam perhitungan anggaran dapat menyebabkan pembengkakan biaya atau bahkan kegagalan proyek. Oleh karena itu, memahami faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pembangunan data center sangat penting untuk memastikan efisiensi dan efektivitas proyek.

Berikut adalah komponen utama yang perlu diperhitungkan dalam estimasi Harga pembangunan data center:

  1. Lokasi dan Infrastruktur Fisik

Pemilihan lokasi sangat mempengaruhi biaya pembangunan data center, karena berkaitan dengan ketersediaan lahan, keamanan, dan aksesibilitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya lokasi antara lain:

  • Harga tanah atau sewa bangunan: Data center membutuhkan lahan yang cukup luas dan stabil untuk infrastruktur berat.
  • Akses terhadap jaringan listrik dan internet: Ketersediaan pasokan daya dan konektivitas berkecepatan tinggi sangat penting.
  • Keamanan geografis: Lokasi harus bebas dari risiko bencana alam seperti banjir, gempa, dan kebakaran.
  • Regulasi setempat: Beberapa wilayah memiliki kebijakan ketat terkait zonasi dan perizinan pembangunan data center.

Biaya perkiraan: Rp5-50 miliar, tergantung lokasi dan ukuran lahan.

  1. Biaya Konstruksi dan Fasilitas Pendukung

Pembangunan fisik data center mencakup struktur bangunan, desain interior, serta sistem pendukung yang memastikan lingkungan aman dan stabil. Komponen utama yang perlu diperhitungkan:

  • Struktur bangunan: Material tahan api dan sistem keamanan fisik.
  • Pendingin (HVAC – Heating, Ventilation, and Air Conditioning): Sistem pendingin canggih seperti precision cooling atau liquid cooling.
  • Daya cadangan (UPS dan generator): Sistem Uninterruptible Power Supply (UPS) dan genset untuk mencegah downtime.
  • Sistem proteksi kebakaran: Sensor asap, alat pemadam api berbasis gas, dan sistem sprinkler.

Biaya perkiraan: Rp10-100 miliar, tergantung kapasitas dan teknologi yang digunakan.

  1. Peralatan dan Infrastruktur Teknologi

Data center memerlukan perangkat keras berkualitas tinggi untuk memastikan operasional yang stabil dan efisien. Komponen utama yang harus diperhitungkan meliputi:

  • Server dan storage: Pilihan antara server fisik, virtualisasi, atau penyimpanan cloud.
  • Jaringan dan konektivitas: Router, switch, firewall, dan kabel serat optik.
  • Sistem keamanan: Firewall, enkripsi, dan sistem pemantauan keamanan jaringan.

Biaya perkiraan: Rp20-500 miliar, tergantung jumlah perangkat dan spesifikasi teknologi yang digunakan.

  1. Biaya Sumber Daya Listrik

Konsumsi daya adalah salah satu biaya operasional terbesar dalam data center. Faktor yang mempengaruhi biaya listrik meliputi:

  • Daya listrik yang dibutuhkan: Tergantung jumlah server dan sistem pendingin.
  • Efisiensi energi: Penggunaan teknologi hemat energi seperti PUE (Power Usage Effectiveness) yang optimal.
  • Sumber daya listrik alternatif: Energi terbarukan seperti solar panel dapat mengurangi biaya jangka panjang.

Biaya perkiraan: Rp1-10 miliar per tahun, tergantung skala dan efisiensi daya.

  1. Keamanan Data Center

Keamanan merupakan aspek kritis dalam pembangunan data center. Biaya yang terkait dengan keamanan meliputi:

  • Keamanan fisik: CCTV, akses biometrik, penjaga keamanan 24/7.
  • Keamanan jaringan dan data: Firewall, sistem anti-malware, dan enkripsi.
  • Audit dan kepatuhan: Sertifikasi seperti ISO 27001 dan PCI DSS untuk menjamin keamanan informasi.

Biaya perkiraan: Rp5-50 miliar, tergantung tingkat keamanan yang diimplementasikan.

  1. Lisensi dan Kepatuhan Regulasi

Membangun data center memerlukan berbagai lisensi dan kepatuhan terhadap regulasi, seperti:

  • Izin operasional dari pemerintah setempat.
  • Sertifikasi keamanan dan kepatuhan terhadap standar nasional dan internasional.
  • Pajak dan biaya hukum terkait kepemilikan atau penyewaan lahan.

Biaya perkiraan: Rp500 juta – Rp5 miliar, tergantung kebijakan di lokasi pembangunan.

  1. Biaya Operasional dan Pemeliharaan

Selain biaya pembangunan awal, data center juga memerlukan anggaran untuk pemeliharaan rutin dan operasional jangka panjang, seperti:

  • Gaji tenaga kerja: Engineer, teknisi, dan staf keamanan.
  • Pemeliharaan peralatan: Upgrade perangkat keras dan perangkat lunak secara berkala.
  • Cadangan untuk pembaruan teknologi: Investasi dalam teknologi baru agar tetap kompetitif.

Biaya perkiraan: Rp10-100 miliar per tahun, tergantung ukuran dan kompleksitas operasional.

  1. Model Pengelolaan Data Center: Colocation vs. In-House

Sebelum membangun data center, penting untuk mempertimbangkan apakah lebih menguntungkan menggunakan colocation (menyewa ruang di fasilitas pihak ketiga) atau membangun data center sendiri.

Faktor Colocation In-House
Biaya awal Lebih rendah (Rp1-10 miliar) Sangat tinggi (Rp50 miliar – Rp500 miliar)
Skalabilitas Mudah diperluas Memerlukan investasi tambahan
Keamanan Bergantung pada penyedia layanan Dapat dikontrol sepenuhnya
Biaya operasional Berbasis langganan bulanan/tahunan Lebih tinggi karena harus dikelola sendiri

Jika perusahaan memiliki anggaran terbatas, colocation bisa menjadi solusi yang lebih hemat dibanding membangun data center sendiri.

Estimasi Total Biaya Pembangunan Data Center

Berdasarkan faktor-faktor di atas, berikut adalah perkiraan Harga pembangunan data center berdasarkan skala proyek:

Skala Data Center Estimasi Biaya Pembangunan
Kecil (Startup/UMKM) Rp10 – Rp50 miliar
Menengah (Perusahaan/Enterprise) Rp50 – Rp200 miliar
Besar (Hyperscale/Cloud Provider) Rp200 miliar – Rp1 triliun+

Kesimpulan

Menghitung biaya pembangunan data center dengan tepat membutuhkan perencanaan matang, mempertimbangkan faktor infrastruktur, teknologi, keamanan, serta biaya operasional jangka panjang. Perusahaan juga harus mempertimbangkan apakah lebih efisien membangun sendiri atau menyewa layanan colocation.

Apakah Anda membutuhkan perhitungan lebih detail sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda?

Baca Juga : Pentingnya Audit Keamanan Data Center

 

Menghitung Harga Pembangunan Data Center dengan Tepat

Membangun data center memerlukan investasi yang besar dan perencanaan yang matang. Biaya pembangunan data center dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari lokasi, ukuran, infrastruktur, teknologi yang digunakan, hingga kebutuhan operasional. Dengan perhitungan yang tepat, perusahaan dapat mengelola anggaran secara efisien dan memastikan data center yang dibangun mampu memenuhi kebutuhan bisnis dalam jangka panjang.

Berikut adalah komponen utama yang harus diperhitungkan dalam estimasi Harga pembangunan data center:

  1. Biaya Pembelian atau Sewa Lokasi

Lokasi data center sangat menentukan biaya pembangunan, terutama jika memilih untuk membeli atau menyewa lahan. Faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi:

  • Harga tanah atau biaya sewa gedung berdasarkan lokasi (daerah perkotaan biasanya lebih mahal dibanding pedesaan).
  • Kondisi geografis dan risiko bencana (gempa, banjir, atau kebakaran).
  • Akses terhadap infrastruktur pendukung, seperti jaringan listrik, air, dan internet berkecepatan tinggi.
  1. Biaya Konstruksi dan Infrastruktur

Konstruksi data center melibatkan berbagai aspek, termasuk:

  • Struktur bangunan yang tahan terhadap bencana alam.
  • Sistem pendinginan (HVAC) untuk menjaga suhu server tetap optimal.
  • Sistem kelistrikan, termasuk generator cadangan dan UPS (Uninterruptible Power Supply) untuk menghindari downtime.
  • Keamanan fisik, seperti pagar, sistem akses kontrol, dan CCTV.

Estimasi biaya konstruksi biasanya berkisar antara $1.000 – $3.000 per meter persegi, tergantung kompleksitas desain dan spesifikasi yang digunakan.

  1. Biaya Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras merupakan komponen utama dalam data center. Beberapa perangkat yang harus disiapkan antara lain:

  • Server (bare metal atau virtual) dengan spesifikasi sesuai kebutuhan.
  • Storage (Penyimpanan Data) seperti SSD, HDD, atau sistem NAS/SAN.
  • Jaringan (Networking) termasuk router, switch, dan firewall.
  • Rack dan kabinet untuk menyusun perangkat server dengan efisien.

Biaya perangkat keras sangat bervariasi, tergantung kapasitas dan performa yang diinginkan. Untuk skala menengah, pengeluaran dapat mencapai $10.000 – $100.000 per rak server.

  1. Biaya Perangkat Lunak (Software) dan Lisensi

Data center membutuhkan berbagai perangkat lunak untuk mengelola operasional dan keamanan, seperti:

  • Sistem operasi server (Windows Server, Linux, VMware, Proxmox, dll.)
  • Software manajemen virtualisasi (Hyper-V, VMware vSphere).
  • Perangkat lunak keamanan dan firewall (Fortinet, Palo Alto, Cisco).
  • Monitoring dan manajemen jaringan (Nagios, Zabbix, SolarWinds).

Lisensi perangkat lunak dapat menjadi pengeluaran besar, terutama untuk solusi enterprise. Biaya tahunan bisa mencapai puluhan hingga ratusan ribu dolar, tergantung jumlah server dan pengguna.

  1. Biaya Konektivitas dan Jaringan

Agar dapat beroperasi secara optimal, data center memerlukan konektivitas internet yang andal dan berkecepatan tinggi. Biaya yang perlu diperhitungkan meliputi:

  • Penyewaan bandwidth internet dari ISP.
  • Koneksi redundansi untuk mencegah gangguan jaringan.
  • Peering dengan penyedia layanan cloud jika menggunakan model hybrid cloud.

Biaya konektivitas biasanya berkisar antara $1.000 – $10.000 per bulan, tergantung pada kapasitas bandwidth dan redundansi yang diterapkan.

  1. Biaya Tenaga Kerja dan Operasional

Operasional data center membutuhkan tenaga kerja yang terlatih, termasuk:

  • Administrator IT dan jaringan untuk mengelola server dan sistem.
  • Teknisi pemeliharaan untuk memastikan perangkat keras dan infrastruktur berjalan optimal.
  • Tim keamanan untuk menjaga akses fisik dan keamanan data.

Gaji tenaga kerja IT berpengalaman bisa mencapai $50.000 – $150.000 per tahun per orang, tergantung pada tingkat keahlian dan lokasi.

  1. Biaya Pemeliharaan dan Upgrade

Setelah data center beroperasi, ada biaya pemeliharaan yang harus diperhitungkan, seperti:

  • Pembaruan perangkat keras dan perangkat lunak secara berkala.
  • Penggantian komponen yang rusak seperti PSU, kipas, atau hard disk.
  • Audit keamanan dan peningkatan kapasitas seiring bertambahnya kebutuhan data.

Rata-rata biaya pemeliharaan bisa mencapai 15-25% dari total biaya pembangunan per tahun.

  1. Biaya Cadangan dan Keamanan Data

Keamanan data menjadi prioritas utama dalam pengelolaan data center. Beberapa aspek yang perlu diperhitungkan adalah:

  • Backup data dan disaster recovery, baik secara on-premise maupun menggunakan layanan cloud.
  • Sistem keamanan siber, seperti firewall, IDS/IPS, dan antivirus.
  • Enkripsi dan manajemen akses, untuk melindungi data sensitif dari ancaman eksternal maupun internal.

Biaya keamanan bisa mencapai $10.000 – $100.000 per tahun, tergantung kompleksitas sistem yang digunakan.

  1. Biaya Listrik dan Pendinginan

Salah satu biaya operasional terbesar dalam data center adalah konsumsi listrik dan sistem pendinginan. Faktor yang mempengaruhi biaya listrik meliputi:

  • Daya yang dikonsumsi oleh server, storage, dan perangkat jaringan.
  • Efisiensi sistem pendinginan untuk menjaga suhu optimal.
  • Sumber energi alternatif seperti panel surya atau generator berbasis energi terbarukan.

Rata-rata konsumsi listrik data center berkisar antara 500 kW hingga beberapa MW, dengan biaya listrik mencapai $100.000 – $1.000.000 per tahun tergantung pada ukuran dan efisiensi daya.

Estimasi Total Biaya Pembangunan Data Center

Berdasarkan faktor-faktor di atas, berikut adalah estimasi kasar Harga pembangunan data center berdasarkan skala:

Jenis Data Center Estimasi Biaya
Skala Kecil (1-5 rak server) $100.000 – $500.000
Skala Menengah (10-50 rak server) $1 Juta – $10 Juta
Skala Besar (Enterprise) $10 Juta – $100 Juta+

Biaya ini dapat bervariasi tergantung pada lokasi, spesifikasi perangkat keras, dan kebutuhan bisnis.

Kesimpulan

Menghitung biaya pembangunan data center memerlukan analisis mendalam terhadap berbagai komponen, termasuk infrastruktur, perangkat keras, perangkat lunak, tenaga kerja, serta biaya operasional dan pemeliharaan. Dengan perencanaan yang matang, perusahaan dapat memastikan bahwa data center yang dibangun memiliki performa optimal, efisien, dan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan bisnis di masa depan.

Apakah Anda membutuhkan perhitungan biaya yang lebih spesifik untuk proyek data center Anda?

Baca Juga : Strategi Perlindungan Data di Data Center

 

Menghitung Biaya Pembangunan Data Center dengan Tepat

Pembangunan data center adalah investasi besar yang memerlukan perencanaan matang agar sesuai dengan kebutuhan bisnis dan anggaran yang tersedia. Biaya pembangunan data center dapat bervariasi tergantung pada ukuran, teknologi yang digunakan, serta tingkat keamanan dan redundansi yang diterapkan. Oleh karena itu, memahami komponen biaya dan cara menghitungnya dengan tepat sangat penting untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan operasional data center.

Berikut adalah faktor utama yang mempengaruhi biaya pembangunan data center serta cara menghitungnya dengan tepat:

  1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Pembangunan Data Center

Biaya pembangunan data center dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, antara lain:

  1. Ukuran dan Kapasitas Data Center

Semakin besar kapasitas dan luas data center, semakin tinggi biaya yang dibutuhkan. Kapasitas data center biasanya diukur berdasarkan:

  • Daya listrik (MW – Megawatt) yang dapat ditampung.
  • Jumlah rak server (rack units atau RU) yang digunakan.
  • Luas total fasilitas (meter persegi atau square footage).
  1. Lokasi Pembangunan

Pemilihan lokasi akan mempengaruhi biaya tanah, izin pembangunan, serta akses terhadap sumber daya seperti listrik dan jaringan internet. Data center yang dibangun di area metropolitan biasanya lebih mahal dibandingkan di daerah pinggiran.

  1. Infrastruktur Fisik

Komponen utama yang mempengaruhi biaya infrastruktur fisik meliputi:

  • Struktur bangunan (termasuk desain tahan gempa dan keamanan fisik).
  • Sistem pendingin (HVAC – Heating, Ventilation, and Air Conditioning).
  • Sistem daya cadangan (genset, UPS – Uninterruptible Power Supply).
  • Sistem keamanan fisik (CCTV, biometrik, kontrol akses).
  1. Peralatan IT dan Jaringan

Komponen utama yang menentukan biaya peralatan meliputi:

  • Server dan storage dengan spesifikasi yang sesuai kebutuhan.
  • Jaringan dan konektivitas (router, switch, firewall).
  • Sistem pengelolaan data center (DCIM – Data Center Infrastructure Management).
  1. Standar dan Kepatuhan Regulasi

Data center yang dibangun untuk memenuhi standar keamanan tinggi seperti Tier III atau Tier IV dari Uptime Institute akan memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan Tier I atau Tier II.

  1. Biaya Operasional Jangka Panjang

Selain biaya pembangunan awal, perlu mempertimbangkan biaya operasional jangka panjang, seperti:

  • Konsumsi listrik dan pendinginan.
  • Perawatan rutin dan upgrade sistem.
  • Gaji tenaga ahli yang mengelola data center.
  1. Komponen Biaya Pembangunan Data Center

Berikut adalah rincian umum komponen biaya pembangunan data center:

Komponen Perkiraan Biaya (persentase dari total)
Tanah dan Bangunan 20% – 30%
Infrastruktur Daya & Pendingin 25% – 35%
Server & Peralatan IT 20% – 30%
Keamanan Fisik & Siber 5% – 10%
Biaya Operasional Awal 5% – 10%

Catatan: Persentase ini dapat bervariasi tergantung pada skala dan spesifikasi data center.

  1. Cara Menghitung Biaya Pembangunan Data Center

Untuk menghitung biaya pembangunan data center secara tepat, Anda dapat mengikuti langkah berikut:

Langkah 1: Tentukan Kapasitas dan Skala Data Center

Misalnya, Anda ingin membangun data center dengan kapasitas 1 MW daya dan 50 rak server.

Langkah 2: Estimasi Biaya Berdasarkan Standar Industri

Berikut adalah estimasi rata-rata biaya pembangunan data center berdasarkan daya listrik:

  • Tier I & II: $3 juta – $6 juta per MW
  • Tier III: $7 juta – $10 juta per MW
  • Tier IV: $12 juta – $15 juta per MW

Jika Anda ingin membangun data center Tier III dengan kapasitas 1 MW, maka total biaya yang dibutuhkan sekitar $7 juta – $10 juta atau sekitar Rp 105 miliar – Rp 150 miliar (asumsi kurs Rp 15.000 per USD).

Langkah 3: Rinci Biaya Berdasarkan Komponen

Misalnya, jika total biaya pembangunan adalah Rp 120 miliar, maka estimasi rincian biayanya sebagai berikut:

  • Tanah dan bangunan: Rp 30 miliar (25%)
  • Sistem daya dan pendinginan: Rp 40 miliar (33%)
  • Server dan jaringan: Rp 30 miliar (25%)
  • Keamanan fisik dan siber: Rp 12 miliar (10%)
  • Biaya operasional awal: Rp 8 miliar (7%)

Langkah 4: Tambahkan Biaya Cadangan (Contingency Cost)

Untuk mengantisipasi kenaikan harga material atau biaya tambahan lainnya, tambahkan anggaran cadangan sekitar 10%-15% dari total biaya.

  1. Mengoptimalkan Biaya Pembangunan Data Center

Untuk mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas, pertimbangkan strategi berikut:

  • Gunakan desain modular: Pembangunan secara bertahap sesuai kebutuhan bisnis.
  • Pilih lokasi strategis: Dekat dengan sumber daya listrik yang stabil dan jaringan fiber optik.
  • Optimalkan sistem pendinginan: Gunakan teknologi free cooling atau pendinginan berbasis air untuk efisiensi energi.
  • Gunakan teknologi hemat energi: Seperti server low-power dan sistem UPS efisien.
  • Manfaatkan penyedia layanan cloud: Untuk mengurangi investasi awal dalam infrastruktur fisik.

Kesimpulan

Menghitung biaya pembangunan data center secara tepat memerlukan perencanaan yang matang dan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk lokasi, kapasitas, infrastruktur, dan standar keamanan. Dengan memahami komponen biaya dan menerapkan strategi optimasi, bisnis dapat membangun data center yang efisien, aman, dan sesuai anggaran.

Apakah Anda ingin perhitungan lebih spesifik berdasarkan kebutuhan bisnis Anda?

Baca Juga : Kebijakan Privasi Data Center yang Efektif

 

Menghitung Biaya Pembangunan Data Center dengan Tepat

Membangun data center membutuhkan investasi yang besar, baik dari sisi infrastruktur, teknologi, maupun operasional. Oleh karena itu, perhitungan biaya yang tepat sangat penting agar proyek dapat berjalan efisien tanpa pemborosan anggaran. Berikut adalah faktor-faktor utama yang harus diperhitungkan dalam estimasi biaya pembangunan data center.

  1. Biaya Perencanaan dan Desain

Sebelum konstruksi dimulai, diperlukan perencanaan yang matang, termasuk:

  • Analisis Kebutuhan: Menentukan kapasitas, lokasi, dan spesifikasi teknis.
  • Konsultasi dan Jasa Arsitektur: Biaya untuk menyewa konsultan teknologi, arsitek, dan insinyur.
  • Sertifikasi dan Perizinan: Mengurus izin lingkungan, bangunan, serta kepatuhan terhadap regulasi lokal dan internasional.

Estimasi Biaya: 5-10% dari total anggaran pembangunan.

  1. Biaya Konstruksi Fisik

Faktor utama dalam biaya konstruksi meliputi:

  • Lokasi dan Lahan: Harga tanah sangat bervariasi tergantung lokasi. Data center di pusat kota cenderung lebih mahal dibanding daerah pinggiran.
  • Pembangunan Struktur Bangunan: Termasuk pondasi, dinding, lantai tahan beban, serta sistem ventilasi dan pendinginan.
  • Keamanan Fisik: Sistem pengamanan seperti pagar, kontrol akses biometrik, dan CCTV.

Estimasi Biaya: 30-50% dari total anggaran.

  1. Biaya Infrastruktur Listrik dan Pendinginan

Data center membutuhkan pasokan listrik yang stabil serta sistem pendinginan yang efisien untuk mencegah overheating. Biaya yang perlu diperhitungkan antara lain:

  • Pasokan Listrik Utama: Instalasi jaringan listrik berkapasitas besar.
  • UPS (Uninterruptible Power Supply) dan Genset: Sumber daya cadangan untuk menghindari downtime akibat pemadaman listrik.
  • Cooling System: AC presisi, liquid cooling, atau teknologi pendinginan lainnya.

Estimasi Biaya: 20-30% dari total anggaran.

  1. Biaya Peralatan IT dan Jaringan

Peralatan inti yang diperlukan dalam data center meliputi:

  • Server dan Storage: Pemilihan hardware sesuai kapasitas penyimpanan dan performa yang dibutuhkan.
  • Jaringan dan Keamanan: Router, switch, firewall, serta proteksi terhadap serangan siber.
  • Sistem Manajemen Data Center (DCIM): Untuk pemantauan dan otomatisasi operasional.

Estimasi Biaya: 25-40% dari total anggaran.

  1. Biaya Operasional dan Pemeliharaan

Setelah data center beroperasi, biaya pemeliharaan harus diperhitungkan, meliputi:

  • Listrik dan Pendinginan: Konsumsi energi yang tinggi menjadi salah satu pengeluaran terbesar.
  • Monitoring dan Keamanan: Gaji staf teknis serta sistem pemantauan 24/7.
  • Upgrade dan Perawatan Berkala: Penggantian perangkat yang sudah usang serta peningkatan kapasitas sistem.

Estimasi Biaya: 10-20% dari total biaya tahunan.

  1. Biaya Cadangan dan Kontingensi

Selalu siapkan anggaran cadangan untuk mengantisipasi kenaikan harga material, perubahan regulasi, atau kebutuhan tambahan yang tidak terduga.

Estimasi Biaya: 5-10% dari total anggaran.

Kesimpulan

Menghitung Harga pembangunan data center dengan tepat membutuhkan perencanaan yang cermat dengan mempertimbangkan semua aspek, mulai dari konstruksi hingga operasional jangka panjang. Dengan estimasi yang akurat, perusahaan dapat menghindari pembengkakan biaya dan memastikan investasi yang optimal dalam pembangunan data center.

Apakah Anda memerlukan simulasi perhitungan biaya berdasarkan kebutuhan spesifik Anda?

× Chat kami untuk Komunikasi